Cari di Blog Ini

Minggu, 01 Agustus 2021

PPKM di Kota Padang

Dengan makin maraknya kasus positif Covid-19 di Kota Padang, akhirnya diberlakukanlah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah Kota Padang. Awalnya sih, setahu saya, ada pemberlakuan PPKM Mikro dimulai dari tanggal 08 sampai dengan 20 Juli 2021. Mungkin karena kasus positif harian tidak berkurang, diperpanjanglah PPKM sampai dengan 25 Juli 2021, kali ini namanya PPKM Darurat. Namun, sepertinya sampai tanggal tersebut masih belum juga ada berita gembira pengurangan kasus positif Covid-19, diberlakukan pulalah PPKM Level 4 sampai dengan tanggal 02 Agustus 2021. Itulah kira-kira sekilas infonya yang saya baca di internet.

Apa sih bedanya PPKM Darurat dengan PPKM Level 4? Katanya sih sama aja, kalau sudah level 4, berarti itu sudah darurat.

Sebagai orang yang sudah pernah terpapar/positif Covid-19, efek pandemi ini benar-benar cukup berpengaruh buat saya. Ada beberapa project yang terpaksa dibatalkan, walaupun pada awal maraknya kasus Covid-19 sebenarnya kerjaan saya sepertinya tidak benar-benar berkurang, karena bekerja di bidang yang cukup esensial kata orang. Kesibukan tetap terus berlangsung. Sampai pada suatu ketika badan mulai berasa demam dan makan mulai tak enak. Dan saya mulai merasa ada yang tidak biasa. Ini bukan demam yang biasa. Saya akhirnya benar-benar dikarantina dan benar-benar menjauh dari pekerjaan.

Itu kejadiannya (saya terpapar Covid-19) sudah hampir setahun yang lalu. Kira-kira bulan Oktober 2020. Tapi sampai sekarang ini Covid-19 belum juga menghilang dari muka bumi. Bahkan makin marak. Sampai-sampai harus ada yang namanya PPKM Darurat atau PPKM Level 4.

Bagaimana dengan kerjaan saya saat ini? Saya masih sibuk kerja pulang pergi kantor, kecuali pada hari-hari tertentu yang diijinkan atasan untuk kerja di rumah. Setiap pulang pergi kerja, saya masih melihat lalu lalang kendaraan walau tak seramai biasanya. Yang paling dirasakan, tak ada keramaian anak-anak pergi ke sekolah. Beberapa titik yang biasanya padat dengan kendaraan yang mengantar anak sekolah, baik kendaraan pribadi, kendaraan khusus antar-jemput, ataupun angkot yang mengangkut anak sekolah, sekarang sudah sepi. Itulah yang paling saya rasakan.

Sekarang, kalau mau belanja ke swalayan atau supermarket, tidak bisa di malam hari. Dibatasi sampai jam delapan malam. Kalau sudah jam delapan malam, lampu-lampu swalayan sudah mulai redup, pertanda mau tutup. Polisi-polisi mulai mendatangi tempat-tempat yang biasanya ramai untuk mengawasi serta memberi pengertian kepada masyarakat agar membatasi kegiatannya dan mengikuti protokol kesehatan.

Kabar-kabarnya para pedagang atau pengusaha sudah banyak yang mengeluh, karena pemasukan yang sudah jauh berkurang, bahkan ada yang mengangkat bendera putih. Benar-benar dilema, seperti buah simalakama. Kalau kegiatan tidak dibatasi, kasus makin marak. Tapi kalau kegiatan dibatasi, perekonomian bisa menjadi benar-benar anjlok.

Sedih. Mudah-mudahan pandemi cepat berlalu. Amiin.

2 komentar:

Slamet Rahayu mengatakan...

Semoga Covid segera hilang dari padang dan indonesia,dan indonesia makin sehat kembali.

ianz mengatakan...

Amiiin..

Random Post