Sosok itu terdiam, memandangi pantai yang memainkan ombak. "Hidupku seperti ombak itu. Ingin selalu menepi, tapi pantai selalu mengusirnya untuk kembali," dia bicara dan menundukkan wajahnya. "Tenang, Din. Aku yakin pasti ada jalan keluar," Indah mencoba menghibur Udin. Tapi Udin menghela napasnya, tak ada semangat, "Bagaimana caranya seorang pengamen jalanan yang putus sekolah sepertiku bisa membiayai operasi ibu yang terbaring lemah karena tumor di tubuhnya?"
"Jangan pernah putus asa, Din. Di bumi ini masih ada orang yang mau membantu orang lemah seperti kita. Masih ada yang peduli, hanya saja mungkin mereka belum tahu keadaan ibumu. Aku yakin kita akan menemukan sosok malaikat penolong di antara mereka,” kata-kata ini mampu menenangkan hati sang sahabat karib. Udin akhirnya tersenyum. "Terima kasih. Kaulah yang selalu membangkitkan semangatku di saat-saat seperti ini. Kau sahabat terbaik yang pernah aku kenal." Udin menatap matanya, dan dia rasakan hari ini mata itu terlihat semakin indah.
14 komentar:
Semua persyaratan sudah terpenuhi sehingga cerpelai ini sudah disahkan sebagai peserta. Terima kasih ... ^_^
@cerpelai, terima kasih kembali sob........
Wow... Ikut lomba ya? Moga menang ya sob...!!!
@tuan muda kalsel, hehe... thanks sob... lagi nyoba2 aja... siapa tau menang :D
langsung ke TKP gan :D
@tukang colong, oke deh kalo gitu :)
Semoga menang. Tapi pesertanya banyak banget ya sepertinya...
@isnuansa, thanks.... pesertanya mmg makin bertambah aja.... minder juga jadinya liat karya2 blogger lainnya.... but it's ok.... namanya juga kompetisi :)
good luck rian :)
ke tekape cek juga ahhh sapa tahu dapat ide buat ikutan :D
@nonamanis, thanks nonamanis.....
saya masih belum mengerti maksudnya....
@diachra, maksud ataupun maknanya bisa diartikan secara berbeda-beda bagi setiap orang.... :)
"Hidupku seperti ombak itu. Ingin selalu menepi, tapi pantai selalu mengusirnya untuk kembali,"
suka banget kalimat itu, mohon izin memaknainya... :)
Selamat kontes :D
@dheeasy, tentu... silakan... :)
Posting Komentar