Cari di Blog Ini

Sabtu, 23 Januari 2010

Menatap Langit seperti Menerawangi Masa Lalu


Tahun cahaya adalah cara untuk mengukur jarak. Sebenarnya definisi ini aneh karena tahun cahaya memuat kata tahun yang biasa digunakan untuk satuan waktu. Walaupun begitu, tahun cahaya digunakan untuk mengukur jarak.

Kita biasanya menggunakan ukuran inci/kaki/mil atau centimeter/meter/kilometer untuk mengukur jarak. Hal itu tergantung di mana kamu bertempat tinggal. Kita tahu panjang satu kaki, satu meter, satu mil, atau satu kilometer, dan kita terbiasa dengan satuan ini karena kita sering menggunakannya. Hal ini menarik karena menambah pengetahuan manusia tentang jarak.

Karena para astronom menggunakan teleskop untuk melihat bintang – bintang, persoalan menjadi lain karena jaraknya sangat jauh. Sebagai contoh bintang terdekat dari bumi (selain matahari kita) kira – kira 24.000.000.000.000 mil (39.000.000.000.000 km). Bintang ini adalah bintang yang terdekat. Beberapa bintang yang lain bermilyar – milyar kali lebih jauh. Ketika kita mulai berbicara tentang jarak yang jauh, mil atau kilometer bukan merupakan satuan jarak yang praktis untuk digunakan karena angka – angkanya sangat besar. Tidak seorang pun ingin menulis atau berbicara tentang angka – angka yang terdiri atas 20 angka.

Jadi, untuk mengukur jarak yang sangat jauh, orang menggunakan kesatuan yang disebut tahun cahaya. Kita tahu bahwa cahaya melaju pada kecepatan 186.000 mil per detik (300.000 km per detik). Untuk itu, satu detik tahun cahaya sama dengan 186.000 mil (300.000 km). Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun atau :

186.000 mil/detik x 6o detik/menit x 60 menit/jam x 24 jam/hari x 365 hari/tahun = 5.865.696.000.000 mil/tahun

Satu tahun cahaya sama dengan 5.865.696.000.000 mil (9.460.800.000.000 kilometer). Jarak yang sangat jauh !! Menggunakan satu tahun cahaya sebagai pengukur jarak mempunyai keuntungan yang lain, yaitu membantu menentukan usia. Misalnya, satu bintang jaraknya 1 juta tahun cahaya berarti cahaya dari bintang telah berjalan dengan kecepatan cahaya untuk mencapai kita. Untuk itu, cahaya bintang membutuhkan 1 juta tahun untuk sampai ke sini, dan cahaya yang kita lihat adalah yang diciptakan 1 juta tahun yang lalu. Jadi, bintang yang sedang kita lihat pada saat ini adalah bentuk bintang 1 juta tahun yang lalu, bukan bentuk bintang pada saat ini. Dengan cara yang sama, kira – kira matahari 8 menit cahaya jauhnya. Jika matahari tiba – tiba meledak pada saat ini, kita tidak akan mengetahuinya selama 8 menit karena itu adalah waktu yang diperlukan sinar ledakan untuk sampai di sini.

Hmm, jadi bisa dibilang, menatap langit sama seperti menerawangi masa lalu.... :)

http://haizul-web.blogspot.com/2009/03/tahun-cahaya.html

Tidak ada komentar:

Random Post