Cari di Blog Ini

Kamis, 26 Maret 2020

Di Rumah Saja

Dengan adanya surat edaran rektor mengenai aktivitas work from home terkait upaya menghadapi tersebarnya wabah virus corona bagi kami yang bekerja di universitas, dimulailah hari-hari saya lalui dengan tanpa dikejar-kejar waktu mengambil absen di pagi hari dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Segala pekerjaan yang bisa dikerjakan di rumah, dikerjakan. Jika ada hal yang mendesak yang mengharuskan kita ke kantor, pergilah kita ke kantor. Sampai di sini, semua dirasa cukup jelas.

Dulunya saya kenal istilah work from home dalam ruang lingkup yang berbeda. Kalau tidak salah di dunia internet istilah ini lebih sering saya baca dari orang-orang yang menekuni bisnis online tanpa terikat waktu dan tempat kerja, alias bisa dikerjakan di rumah, dengan lingkup bisnis umumnya di bidang internet marketing. Tapi sekarang istilah itu jadi terasa lebih luas maknanya.

Apa yang saya rasakan ketika saya bekerja di rumah? Mungkin dalam pikiran bawah sadar saya sudah tertanam kesan, bahwa kalau sudah di rumah, yang kita lakukan adalah beristirahat atau melakukan aktivitas lain bersama keluarga. Sehingga ketika ada sesuatu urusan kantor yang harus dikerjakan di rumah, pekerjaan itu kok jadi terasa lebih berat? Pekerjaan kantor membuat kita harus mengernyitkan dahi, dan semua jadi terasa lebih serius. Tiba-tiba datang anak kita ngajak main atau bercanda. Sedangkan kepala masih terasa tegang. Apakah mood kita bisa berubah begitu saja dan dapat segera melupakan masalah pekerjaan yang sedang dikerjakan dengan serius? Tantangan seperti itulah yang kira-kira mesti saya rasakan, dan saya harus lebih mampu menyikapinya dengan benar dan menyesuaikan irama kerja saya dengan waktu yang dibutuhkan untuk berkegiatan bersama keluarga di rumah.

Saya berharap semoga wabah virus corona ini dapat segera berakhir. Sehingga kita dapat kembali menjalani kegiatan sehari-hari seperti biasa. Bukannya saya rindu dengan kegiatan terburu-buru di pagi hari hanya untuk sekedar tidak terlambat mengambil absen. Tapi lebih kepada hilangnya kekhawatiran kita akan dampak wabah ini terhadap diri dan keluarga kita.

Tidak ada komentar:

Random Post