Langsung ke konten utama

Bermain di Situs PTC

Sebenarnya sudah cukup lama saya mengetahui ada peluang online yg dikenal dengan nama PTC (Paid To Click), tapi karena adanya keterbatasan, saya tak pernah benar-benar serius menekuni bisnis ini. Terutama sekali karena saya tak punya PC dan modem untuk akses internet di rumah. Bayangkan jika saya melakukannya di warnet. Penghasilan yang saya dapat dari program PTC tak lebih besar dari biaya sewa main internet di warnet. Yang ada malah saya jadi rugi. Ya nggak?

Apa itu PTC? PTC merupakan singkatan dari Paid To Click. Artinya kita dibayar untuk setiap klik yang kita lakukan pada iklan di situs PTC. Situs PTC menayangkan iklan yang disewa oleh adversiter yang membutuhkan sarana untuk mempromosikan web atau blog yang dimilikinya. Dan tugas kita mengklik iklan yang telah dipasang di situs PTC tersebut. Untuk setiap klik, kita dibayar dalam jumlah yang bervariasi. Ada yang Rp. 100,- per klik, dan ada yang Rp. 50,- per klik, tergantung kebijakan yang dimiliki oleh pengelola situs PTC.

Kemudahan akses internet di rumah karena sudah punya modem, serta didukung oleh tersedianya akses internet di kantor, membuat semangat saya bermain di program ptc bangkit lagi. Saya pun mendaftar di beberapa situs PTC lokal (mengingat kalau mendaftar di PTC luar harus punya rekening online seperti paypal, sedangkan saya tidak punya rekening paypal), dan mulailah saya melakukan klik iklan setiap hari di situs-situs PTC itu.

Ya... Mudah-mudahan cita-cita saya untuk PO alias dapat bayaran dari program PTC suatu saat nanti tercapai. Amiiiin......

Komentar

ass
sip tuh kalau sudah punya rekening OL/paypal.
saya pingin coba
TUKANG CoLoNG mengatakan…
lumayan buat tambahan.. :)
ianz mengatakan…
@nuellubis, sbg seorang newbie, bs dibilang blum dpt apa2 sob.....
@nura, bole mbak dicoba.. gak pake rek paypal jg bs kok.. daftar di ptc lokal aj..
@tukang colong, hehe.. setuujuuuuu.......
BKPRMI OKU Selatan mengatakan…
Bolehlah infonya, nambahi semangat belajar golek-golek duit recehan, salam persahabatn n mga sukses slalu
DARUSSALAM mengatakan…
Siip artikel penyemangat jiwa bisnisnya......belajar dari kecil, tanpa modal non resiko rugi
ianz mengatakan…
@BKPRMI OKU Selatan, org2 bilang, sedikit demi sedikit lama2 mjadi bukit... :)
@darussalam, thanks sob... moga2 aj bmanfaat...
PTC INDONESIA mengatakan…
ada yang mau coba di PTC jempolklik.com
ianz mengatakan…
@PTC INDONESIA, thanks infonya sob...

Postingan populer dari blog ini

Membuat Blog Versi Mobile

Perkembangan teknologi yang sudah semakin pesat akhir-akhir ini telah semakin memanjakan para pemakainya, tak terkecuali teknologi internet. Akses internet yang dulunya sangat mahal sekarang menjadi lebih murah. Warung internet sudah menyebar ke mana-mana seperti virus. Bahkan mengakses internet sekarang dipermudah dengan adanya handphone yang menyediakan layanan akses internet secara mobile. Namun mengakses internet melalui hp memiliki kelemahan tersendiri

Sejarah dan Asal Muasal Sistem Kekerabatan Matrilineal Minangkabau

Sebagai orang minang, ada pertanyaan yang muncul di dalam diri saya. Minangkabau dikenal dg sistem kekerabatan matrilinealnya, mengambil garis keturunan berdasarkan garis keturunan ibu. Seperti yang kita tahu, ini menjadi keunikan tersendiri, mengingat para 'tetangganya' tidak ada yang memiliki sistem kekerabatan seperti itu. Kenapa hal itu bisa terjadi? Kenapa berbeda sekali dengan rumpun melayu lainnya di Sumatera?

Dilema Smartphone

Ada dua hal yang sering jadi pertimbangan saya ketika ingin membeli sebuah handphone, yang pertama ukuran, yang kedua daya tahan baterai. Kedua-keduanya sangat sulit disatukan ketika saya ingin membeli smartphone. Kita sama-sama tahu kalau smartphone memiliki kemampuan yang luar biasa karena fitur-fitur dan aplikasi-aplikasi yang disediakan, antara lain aplikasi menonton video online, media sosial, instant messenger (whatsapp, telegram, line dll). Pada intinya aplikasi-aplikasi tersebut termasuk aplikasi yang paling sering menguras baterai. Smartphone jaman sekarang sudah banyak yang memiliki layar berukuran di atas 5 inchi. Bahkan yang paling banyak (mungkin paling laku) adalah yang berukuran di atas 6 inchi. Dulu smartphone berukuran 5 sampai 7 inchi sering diistilahkan sebagai phablet (gabungan antara phone dan tablet). Beberapa produsen smartphone dulu juga akan mengeluarkan seri smartphone berukuran phablet, tapi tak sedikit juga mengeluarkan seri smartphone di ukuran layar 5 in...